bulan bintang ku

sedih bertamu lagi
mengusari ruang hati dari tiap sudut
lalu aku mencari jemari mu
ku ingin genggam biar aku tenang
ingin ku cium
biar aku bahagia
tapi aku masih bersedih
aku belum menemukan jemari mu
tidak dapat juga ku cium indah tangan mu.

kau sedang terluka?
maaf aku tidak menyedari luka itu
dan akulah punca luka itu?
izinkan aku menjadi tisu-tisu yang mampu menyembuh luka mu
izinkan aku menjadi darah biar menggantikan titisan yang telah jatuh
kau sangat terluka bukan?
hukumlah aku....
atas kejahatan ku...
atas khilaf ku
atas diksi hina ku
atas perlakuan ku


sayang
aku kini memerhatikan langit lepas
berharap munculnya bintang
menyeru terangnya cahaya bulan

sayang
aku melihat wajah indah mu
tatkala bulan menyinari bumi
ketika bintang berkelip indah
aku lihat wajah mu
bintang berkelip umpama kerdipan indah mata mu
sinar bulan umpama sinar cahaya wajah mu
bisakah kau hadir kembali di hati ini?
aku perlukan bintang dan bulan ku kembali....

wahai dikau bulan ku
wahai dikau bintang ku
kembalilah dengan sembuh luka hati mu
malam ini tidak tenang tanpa semarak cinta mu...

p/s :- berlutut merayu